Thanks for visiting this blog. This blog talks about technology, nuclear agency, using and utilization of nuclear energy, and other nuclear related things. May this blog be useful for visitors. Your comments can improve this blog.
Google
 

Wednesday, April 23, 2008

Definisi PLTN

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.
Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Namun pada beberapa pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor yang terpisah memungkinkan untuk menggunakan jenis reaktor yang berbahan bakar seperti Uranium dan Plutonium.

PLTN yang menggunakan reaktor fisi
PLTN yang menggunakan reaktor fisi menghasilkan panas dari reaksi fisi nuklir isotop fisil seperti Uranium dan Plutonium.
Reaktor fisi ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
• Reaktor thermal yang menggunakan sebuah moderator neutron untuk memperlambat atau memoderasi laju produksi neutron cepat dari reaksi fisi, dan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi fisi berikutnya sehingga memungkinkan terjadi reaksi fisi berantai. Jenis Reaktor Thermal:
o Reaktor Air Ringan (Light Water Reactor/LWR): reaktor Air Mendidih (Boiling Water Reactor/BWR), Reaktor Air Bertekanan (Pressurized Water Reactor/PWR)
o Bermoderator Grafit: Reaktor Magnox, Reaktor Maju Berpendingin Gas (AGR), Reaktor RBMK, reaktor Pebble Bed (PBMR)
o Bermoderator Air Berat: Reaktor CANDU
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di dunia didominasi oleh penggunaan reaktor PWR untuk menghasilkan sumber panasnya. Hal ini disebabkan teknologi PWR yang memiliki efisiensi yang cukup baik dan fitur keselamatan yang telah teruji.

Reaktor cepat yang menghasilkan reaksi fisi berantai tanpa memerlukan moderator neutron.
Meskipun reaktor generasi awal adalah reaktor cepat, namun perkembangan yang dicapai reaktor cepat tidak sebanding dengan perkembangan yang dicapai oleh reaktor thermal.
Reaktor cepat memiliki beberapa keuntungan seperti dalam siklus bahan bakarnya dapat menggunakan Uranium alam, dan reaktor cepat juga dapat mengubah radioisotop yang berumur panjang dalam limbahnya menjadi bahan yang cepat meluruh. Dengan alasan ini, reaktor cepat lebih dapat terus-menerus sebagai sumber energi daripada reaktor thermal. Karena kebanyakan reaktor cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka reaktor ini dihubungkan dengan pertimbangan proliferasi nuklir. Lebih dari dua puluh reaktor cepat telah dibangun di Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Jerman, Jepang dan India dan pada tahun 2004 dibangun satu buah di Cina. Jenis reaktor cepat ini seperti:
o EBR-I, 0.2 MWe, USA, 1951-1964.
o Dounreay Fast Reactor, 14 MWe, UK, 1958-1977.
o Enrico Fermi Nuclear Generating Station Unit 1, 94 MWe, USA, 1963-1972.
o EBR-II, 20 MWe, USA, 1963-1994.
o Phenix, 250 MWe, France, 1973-saat ini.
o BN-350, 150M We plus desalination, USSR/Kazakhstan, 1973-2000.
o Prototype Fast Reactor, 250 MWe, UK, 1974-1994.
o BN-600, 600 MWe, USSR/Russia, 1980-saat ini.
o Superphenix, 1200 MWe, France, 1985-1996.
o FBTR, 13.2 MWe, India, 1985-saat ini.
o Monju, 300 MWe, Japan, 1994-saat ini.
o PFBR, 500 MWe, India, 1998-saat ini.

Reaktor subkritis yang menggunakan sumber neutron luar untuk menghasilkan reaksi fisinya untuk memulai reaksi berantai.

PLTN yang menggunakan reaktor fusi
Reaksi fusi nuklir memberikan kemungkinan dapat menghasilkan energi yang sangat besar dengan limbah yang sedikit dan tingkat keselamatan yang lebih baik. Namun masih terdapat tantangan ilmiah, teknis dan ekonomi untuk menjadikan reaktor fusi sebagai pembangkit listrik komersial. PLTN yang menggunakan reaktor fusi masih belum dalam tahap pengembangan.

2 comments:

Didik wahyudi said...

bisa nggak ya, PLTN terealisasi di Indonesia? kayaknya sih cuma kurang soasialisasi. SDM kita kan udah mencukupidi

Bangsari said...

nulis dewe dikomeni dewe. pekok!